Waketum Hanura Herry Lontung Jadi Tersangka Kasus Penipuan Rp1 Miliar

Ditreskrimum Polda Sumut menetapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) Harian DPP Partai Hanura Herry Lontung Siregar sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan sebesar Rp1 miliar terhadap korban Tetty Rumondang. Penyidik telah melakukan gelar perkara pada 25 September 2023 beserta pengawas eksternal dengan kesimpulan bahwa terhadap saudara Herry Lontung telah memenuhi unsur sebagai tersangka.

Sumaryono mengatakan dalam kasus ini pelapor adalah Tetty Rumondang dan terlapor Harry Lontung Siregar. Obyek yang dilaporkan yaitu uang pengurusan peningkatan status Akademi Kebidanan Matorkis Padangsidimpuan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Matorkis. Dalam kasus ini, tambahnya, korban sudah menerima surat salinan tentang peningkatan status sekolah tersebut dengan nomor yang diduga palsu atau tidak terdaftar di LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah I Sumut. Kemudian korban meminta uangnya kembali namun tidak dikembalikan.

Herry Lotung Siregar dilaporkan dengan bukti Laporan Polisi Nomor : LP/B/1409/VIII/2022/SPKT/Polda Sumut, tertanggal 11 Agustus 2022 dengan sangkaan Pasal 372 dan atau 378 KUHP. Isi Pasal 372 KUHP Tentang Penggelapan, “Barangsiapa dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagainya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.”

Ketentuan Pasal 378 KUHP menerangkan bahwa yang dimaksud dengan penipuan adalah kondisi yang dilakukan oleh siapa pun dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, atau pun rangkaian kebohongan, menggerakkan.

Dalam kasus ini korban mengalami kerugian hingga Rp1,5 miliar, belum lagi kerugian lainnya. Atas penawaran jasa yang diajukan oleh Harry Lontung, korban sudah menyerahkan uang tahap pertama 500.000.000 melalui transfer, langsung ke rekening Harry Lontung. Pengiriman kedua sebesar 500.000.000 tunai, kepada yang bersangkutan. Ditambah Rp500 juta untuk kegiatan peresmian dari Akademi Kebidanan menjadi Sekolah Tinggi.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menyatakan kasus yang menimpa Herry adalah persoalan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai. Inas enggan masuk terlalu dalam terkait kasus yang menimpa Herry tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Sumber : CNN Indonesia